Dalam keilmuan selalu banyak dikenal apa yang disebut hukum alam.Apakah itu Hukum Gaya, Hukum kekekalan energi, Hukum kekekalan masa, Hukum kelembamam. Setahu ktia semua hukum berlaku dengan kondisi ruang dan waktu tertentu dan bahkan Einsten mengeluarkan postulat relativitasnya.
Tetapi satu hal yang pasti bahwa setiap hukum itu tidak akan berlaku untuk suatu objek yang sama, hal ini akan mengakibatkan ada hukum yang benar dan yang lain tidak.
Dalam keilmuan yang bersifat duniawi (dimensi ruang dan waktu) saja tidak terjadi pergesekan keilmuan.
Analogi ilmiah ini bisa dibawakan kedalam sifat spiritual (dimensi vision,spirit), dimana setiap hukum itu melambangkan suatu ajaran yang kemudian bisa mengarah yang disebut Agama.
Keilahian Allah itu melambangkan suatu hukum kekekalan, sehingga melambangkan hanya ada satu hukum yang berlaku. Hukum kekekalan ini melambangkan hukum yang berlaku tidak dibatasi pada ruang dan waktu bahkan sudah mencapai dimensi spirit.
Konflik yang terjadi dalam tulisan ini adalah mengenai Hukum Sorga.Ada beberapa hipotesa dan kejadian yang perlu menjadi dasar dalam pembahasan dimaksud yaitu :
1.Siapakah Allah yang disembah.
2.Bagaimana menyembah Allah
3.Apakah dasar Sorga itu
4.Siapakan manusia dihadapan Allah.
5.Dst
Mungkin masih banyak hal-hal yang perlu menjadi bahan untuk pembahasan ini, tetapi kami yakin cukup membatasinya, karena dasar pembahasannya jelas sekali sama dan identik untuk semuanya.
A.Siapakan Allah
Banyak orang merasa bahwa mereka menyembah Allah, mulai dari cerita bangsa Mesir, Israel, bangsa-bangsa lainnya dimuka bumi.Pengenalan masing-masing mengenai Allah adalah menjadi dasar mereka dalam melakukan spiritual keagamaannya.
Dimanakah terjadi konflik hukum dimaksud?
Seperti yang sudah disampaikan bahwa tidak ada 2 (dua) hukum atau lebih yang benar terhadap memandang 1 (satu) objek, sehingga akan timbullah dominasi. Dominasi dimaksud berada dalam dimensi-dimensi yang ada yaitu :
1.Waktu, tergantung kepada siapa yang lebih dulu mengeluarkan hukum dimaksud
2.Ruang, tergantung siapa yang lebih mayoritas
3.Spiritual, siapa yang mampu bertahan sampai kesudahan.
Khusus untuk 1 dan 2, melambangkan hukum Alam yang siapa yang kuat itu yang menang.Sehingga akan timbul apa yang disebut "Pemaksaan"
Metode pemaksaan bisa dilakukan denan beberapa metode:
1.Melalui Regulasi/Undang-Undang dll
2.Melalui Kekuatan Masa
3.Melalui Sabotase yang mengarah pada kriminalitas/teroris
Saat ini kesemua hipotesa dan gambaran diatas sudah dapat secara real kita lihat dan saksikan.
Contoh adalah AlQaida, , Syariat2, dll.
Sesuai dengan kondisi pertemuan 2 atau lebih aliran, maka hanya satu yang berhasil, maka inipun bisa kita lihat, baik yang sudah selesai maupun masih sedang berlangsung.
Pertanyaan berikutnya adalah apakah dinamikanya masih bisa terjadi ?
Secara spiritual, sebelum segala sesuatunya menjadi hanya satu aliran,maka dinamika dimaksud masih bisa terjadi.
Sebagai contoh adalah masih eksisnya kekuatan-kekuatan yang saling berlawanan
Karena kita menyadari bahwa dimensi spiritual yang tetap eksist sampai kesudahan, maka perlu meninjau dan mengetahu apakah itu yang ada di kesudahan.
Kesudahan dimaksud, sudah jelas adalah Kehidupan kekal, yaitu Sorga dan Neraka.
Pilihan Sorga adalah pilihan yang diketahui dan diingini semua pihak.
Eksistensi apa yang ada di Sorga?, yaitu Allah dan personifikasi lainya.
Sampai disini perlu disepakati eksistensi ini,dan saya yakin ini adalah benar.
dari pokok eksistensi ini, maka bisa ditarik mundur ke dimensi ruang dan waktu saat ini.
Jika :
A. Allah eksist di Sorga maka Allah yang mana dan seperti apa?
Dalam kitab suci bagi yang mengenal adalah Allahnya Adam, Abraham, Isaac, Yakub.
Bagi yang tidak mengenalnya , jelas Allah yang dimaksud adalah Allah yang tidak ada di Sorga, bisa berupa konvensi, khayalan, atau Gaib.
Point utama yang perlu diperhatikan adalah apakah Allah yang disembah itu eksist di Sorga ?jika tidak, maka pasti berada pada aliran/jalan yang salah.
Segeralah berbalik menuju yang benar.
B.Personifikasi lainya adalah siapa saja yang sudah ada di Sorga.
Disini didasarkan pada kitab suci serta evident yang ada.
Dalam catatan yang ada (silakan diperdebatkan) yaitu :Henoch, Elia, dan Yesus (3 orang yang langsung terangkat ke Sorga) yang lainnya adalah melalui penguburan/kematian.
Berdasar pada eksistensi maka jelas terfokus kepada 3 personifikasi dimaksud. Jika ada aliran yang bertentangan dengan ke-3 personifikasi dimaksud , maka jelas eksistensi dimensi spiritualnya salah/sesat
Kesimpulannya : Walau aliran yang banyak itu selalu ada pengikutnya, jika setiap orang berorientasi kepada eksistensi personifikasi sorgawi (pasti bisa dicari tahu), maka niscaya akan terjadi pengikisan aliran yang sesat yang kemudian menjadi satu aliran kebenaran saja yang eksist.
Demikian ,semoga pandangan ini dapat menambah dan merubah setiap orang yang berusaha mencari kebenaran sorgawi/hakiki.
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar